Tips Memilih Karir

Posted Senin, 10 Januari 2011 by geg iyan
                                        GAMBAR: http://www.gettyimages.com/

Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. Memilih karir tidak sama dengan memilih barang yang ingin anda beli. Memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. Anda harus teliti, cermat, dan konsisten. Sekali saja anda salah pilih, maka anda akan menyesal berkepanjangan. Dalam memilih karir anda perlu mempertimbangkan beberapa aspek agar menemukan karir yang tepat. Anda yang masih bingung menentukan karir, anda bisa coba tips berikut ini:

Evaluasi kekuatan dan kelemahan diri.
Dalam menentukan karir, awali dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri. Coba tanyakan pada diri anda sendiri. "Apa kelebihan dan kekurangan yang saya miliki?, Apa yang ingin saya kerjakan, dan pekerjaan apa yang ingin saya hindari? Dalam lingkungan seperti apa saya ingin bekerja? Tingkat ekonomi seperti apa yang ingin saya capai?", dan sebagainya. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian anda akan menemukan karir yang anda inginkan.

Pilih karier yang sesuai dengan gaya hidup yang anda idamkan.
Sampai saat ini uang masih menjadi pertimbangan dominan dalam memilih karir. Untuk itu tentukan di tingkat mana anda ingin hidup, berapa penghasilan yang anda inginkan. Hal ini akan membantu anda dalam menentukan pilihan karir. Paling tidak kalau anda ingin kaya raya anda tidak bisa memilih profesi yang idealis seperti ilmuwan atau guru sekolah dasar. Mungkin pilihan menjadi pengusaha bisa anda pertimbangkan.

Kaji trend karir dari berbagai media informasi.
Ikuti trend dan perkembangan usaha dari berbagai media informasi seperti majalah, surat kabar dan internet. Ikuti informasi peluang kerja, trend usaha dan ekonomi dari media tersebut. Bisa juga anda baca terbitan khusus untuk bidang-bidang yang lebih spesifik dari asosiasi atau lembaga yang sesuai. Kemudian buat kliping tentang lapangan kerja dan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Pikirkan mana yang sekiranya sesuai dengan bidang dan kelebihan anda, tujuan hidup anda. Kaji peluangnya di masa mendatang, mana yang prospeknya cerah dan mana yang tidak.

Konsultasikan dengan mereka yang pengalaman dan ahli.
Kalau anda masih bingung menentukan karir, bicarakan masalah anda dengan orang yang kompeten di bidangnya. Konsultasikan minat, bakat dan cita-cita anda dengan ahli karir. Anda juga bisa mendiskusikan masalah ini dengan keluarga, teman, atau mungkin dosen anda. Paling tidak mereka bisa memberikan saran dan nasehat, kira-kira bidang apa yang sesuai dengan anda. Bisa juga anda bicarakan di forum diskusi di internet.

Kunjungi perusahaan yang anda incar.
Jangan malu untuk mendatangi perusahaan dimana anda ingin sekali menjadi karyawannya. Usahakan untuk mendapat kenalan dengan orang bekerja di bidang atau posisinya yang anda inginkan. Dengan demikian anda bisa mendapatkan informasi jika ada peluang yang ditawarkan. Kalau anda masih kuliah, usahakan untuk bisa kerja praktek di perusahaan tersebut. Bisa juga anda kerja magang di perusahaan tersebut.

Konsisten pada pilihan karir.
Konsistensi memang diperlukan jika anda ingin sukses dalam karir. Jika anda ingin menjadi penulis, maka pelajari dan tekuni terus bidang tersebut. Begitu juga jika anda ingin jadi musisi atau pilot. Ingat, konsistensi akan memudahkan anda dalam meraih apa yang anda cita-citakan. Jangan pernah sekalipun menyerah apalagi putus asa. Sekali anda menyerah, keberuntungan akan semakin sulit anda jangkau.

Jangan takut beralih karier.
Meski anda konsisten dengan karir yang anda pilih, tidak menutup kemungkinan jika suatu waktu anda beralih karir. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meramalkan masa depan. Dalam perjalanan karir anda mungkin saja anda akan menghadapi berbagai kendala yang menyebabkan anda ingin 'banting setir'.

Misalnya karena kondisi ekonomi, perubahan visi dan pandangan pribadi, atau mungkin karena anda tidak mendapat kepuasan dari karir yang anda pilih. Jika anda menghadapi situasi demikian tentu pindah karir bukanlah hal yang dilarang. Tetapi tentu saja anda harus siap menghadapi resiko dengan keputusan anda.
SUMBER: http://seruu.com/

Sumber: seruu.com

Gambar: GettyImages

Membentuk Sikap Positif

Posted by geg iyan
                                              Gambar: http://www.gettyimages.com/

Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa attitude, berasal dari bahasa Italia “attitudine” yaitu “Manner of placing or holding the body, dan Way of feeling, thinking or behaving”.

Definisi lain adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Kata ini bisa juga dimaknai sebagai perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu.

Konsep sikap pertama kali diangkat dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh Thomas (1918), sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang menulis buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant Group yang merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znaniecki.

Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian, yang dikembangkan dalam tiga model, yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi. Respon afektif adalah respon fisiologis yang mengekspresikan kesukaan individu pada sesuatu.

Kecenderungan perilaku adalah indikasi verbal dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian secara kognitif terhadap suatu objek. Kebanyakan individu berperilaku dari hasil belajar sosial dari lingkungannya.

Terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang, walaupun tergantung pada faktor lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh, seseorang yang menganggap penting transfusi darah belum tentu mendonorkan darahnya. Hal ini masuk akal bila orang tersebut takut melihat darah, yang akan menjelaskan irasionalitas tadi.

Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman. Tesser (1993) berargumen bahwa faktor bawaan juga dapat berpengaruh dalam hal ini. Aliran musik orang yang cenderung ekstrovert, akan berbeda dengan orang yg introvert.

Salah seorang ahli yang membahas tentang sikap adalah Carl Jung. Ia mendefinisikannya sebagai kesiapan dari psike untuk bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu. Ia sering muncul dalam bentuk pasangan, satu disadari sedang yang lainnya tidak disadari.

Kadang-kadang kita mendengar istilah kepribadian yang karismatik, yang merupakan kombinasi yang langka dari ciri-ciri yang memancarkan pesona atau daya tarik tertentu.Sikap begitu pentingnya sehingga dapat menjadi lebih penting daripada karakteristik-karakteristik fisik dan mental dalam suatu kepribadiaan.

Sikap positif begitu kuat dapat memperkuat ciri-ciri kepribadian. Ia dapat membuat orang cantik menjadi dua kali lebih cantik. Hal ini dapat mengubah kepribadian yang membosankan menjadi kepribadian yang dipandang orang menarik.

Ia juga bisa “mencemerlangkan” karakteristik kepribadian yang lain. Dalam proses ini, citra keseluruhan orang yang bersangkutan menjadi lebih bersinar dan lebih menarik bagi orang lain.

Rasanya tidak perlu diragukan lagi bahwa sikap positif dapat membantu orang menampilkan kepribadian yang sebaik-baiknya.

Banyak orang berbakat, termasuk mereka yang memiliki karakteristik dan karisma yang didambakan orang lain merasa kesepian dan tidak bahagia, baik dalam kehidupan pekerjaan maupun dalam kehidupan pribadi, karena mereka tidak menyadari pentingnya sikap yang positif.
SUMBER: http://www.anneahira.com/

Sumber: AnneAhira.com


Gambar: GettyImages

Mampukah Lembar-lembar Uang jadi Alat Pembeli Kebahagiaan?

Posted by geg iyan
                                                        sumber: http://www.corbis.com/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepercayaan kuno yang mengatakan kekayaan atau uang membuat bahagia seseorang rupanya tidak lagi sesuai dengan zamannya. Mengapa begitu? hasil riset menyebutkan kelebihan uang meningkatkan kepuasan seseorang dalam menjalani hidupnya, namun, tidak membantu mereka menikmati hidup.

Seperti studi sebelumnya, hasil riset ini juga tidak menemukan pengaruh peningkatan kemakmuran, individu dan negara secara keseluruhan tidak mempengaruhi kemampuan individu dalam menikmati hidupnya. Meski begitu, peneliti juga menemukan peningkatan nilai-nilai positif dalam diri seseorang sebagai akibat meningkatnya pendapatan, antara lain, rasa hormat, menikmati kemanidirian, memiliki pekerjaan yang memuaskan dan dukungan sosial dari sahabat dan keluarga.

"Masyarakat selalu bertanya, apakah uang membuat Anda bahagia? Studi ini menunjukan bahwa semua itu tergantung bagaimana Anda mendefinisikan kebahagiaan. Jika Anda melihat kepuasan hidup, bagaimana anda menilai hidup keseluruhan, Anda juga harus melihat korelasi yang kuat antara pendapatan dan kebahagiaan," ungkap Ed Diener, Peneliti Senior University of Illinois, seperti dikutip dari Healthday, Jum'at (2/6).

Ia menambahkan, di sisi lain, korelasi itu  begitu kecil antara perasaan positif dengan menikmati diri sendiri. Menurutnya, korelasi ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman seseorang.

"Setiap orang tentu melihat korelasi antara kepuasan hidup dan pendapatan. Meski benar, menjadi kaya akan membuat anda puas dengan hidup tapi tetap saja tidak mempengaruhi cara anda menikamti hidup," kata dia.

Sebelumnya, peneliti menganalisasi data yang terkumpul dari survei terdahulu yang melibatkan 136 ribu orang dari 132 negara pada rentang tahun 2005-2006.

Para peneliti, partisipan diberikan pertanyaan tentang emosi positif dan negatif seseorang, seperti apakah mereka merasa dihormati, apakah mereka bisa diandalkan keluarga dan sahabat, bagaimana mereka memilih kegiatan sehari-hari atau belajar tentang hal baru.
sumber: http://www.republika.co.id/

Sumber: Republika.co.id

Gambar: Corbis

Lebih Produktif dengan Timer

Posted by geg iyan
                                         sumber: GettyImages  http://www.gettyimages.com/

Dalam artikel berjudul Boosting Productivity with a Timer, Bert Webb mengatakan bahwa produktivitas kita akan meningkat kalau kita membatasi waktu dengan menggunakan timer. Saat hendak membaca email misalnya, kita akan lebih efektif kalau waktu pembacaan email itu dibatasi. Kecepatan kita membaca dan memproses semua email akan menjadi lebih cepat dari biasanya. Alhasil, produktivitas kita pun akan meningkat !

Mengapa bisa begitu ? Bert Webb mengatakan bahwa itu adalah karena adanya sense of urgency kalau kita menggunakan timer. Ada rasa mendesak yang muncul, dan rasa mendesak itulah yang mendorong kita untuk lebih efektif dalam menyelesaikan segala sesuatu.

Mungkin situasi seperti ini bisa dibandingkan dengan siswa yang belajar SKS (sistem kebut semalam). Kalau disuruh belajar jauh-jauh hari biasanya mereka mengeluh tidak bisa menyerap pelajaran, tapi begitu kurang satu hari tiba-tiba daya serap mereka meningkat dengan luar biasa :) . Inilah akibat dari sense of urgency.

Saya pribadi setuju bahwa timer dapat meningkatkan produktivitas. Mengapa ? Sebab saya sendiri sudah membuktikannya. Saat mengerjakan sesuatu dengan dibatasi waktunya, saya menjadi lebih tangkas dalam mengerjakannya. Kalau biasanya santai-santai, sekarang saya jadi bergegas untuk menyelesaikan tugas itu. Tentu bukan bergegas yang ceroboh, melainkan bergegas agar dapat menyelesaikan sebanyak mungkin dalam waktu yang tersedia. Saya sendiri biasanya menggunakan stopwatch yang ada di handphone sebagai timer-nya.

Dalam kasus saya, salah satu penggunaan timer yang efektif adalah dalam membatasi waktu browsing. Ini karena browsing di Internet benar-benar menyimpan bahaya besar: tidak terasa tiba-tiba sudah berjam-jam waktu berlalu ! Dengan menggunakan timer maka saya bisa fokus untuk browsing hanya hal-hal yang penting saja (kebetulan ada extension yang bagus di Firefox untuk menghitung waktu browsing yaitu TimeTracker).

Tentu tidak semua hal cocok dibatasi dengan timer. Meluangkan waktu dalam pergaulan sehari-hari misalnya, kurang tepat kalau dibatasi secara ketat dengan timer. Begitu juga dengan jenis tugas tertentu yang menuntut konsentrasi penuh secara terus-menerus. Kalau waktunya dibatasi dengan timer, konsentrasi yang sudah dibangun malah bisa buyar dan harus dibangun dari awal lagi.

Karena itu kita perlu belajar untuk menggunakan timer pada tugas yang tepat. Kalau digunakan dengan tepat, timer berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas kita !

Sumber: GayaHidupDigital.com
http://www.gayahidupdigital.com/

Motivasi Belajar

Posted by geg iyan




Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan.

Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:            
sumber: GettyImages http://www.gettyimages.com/  
* Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
    * Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
    * Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
    * Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
    * Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:

    * Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
    * Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:

    * Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
      Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

      Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

      Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.

    * Belajar apapun
      Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.

    * Belajar dari internet
      Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

      Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
      Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

      Cari motivator
      Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

      "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward


Sumber: AnneAhira.com
http://www.anneahira.com/

Ada Lho Tips Jadi Orang yang Beruntung, Mau Tengok?

Posted by geg iyan
                                sumber: corbis http://www.corbis.com/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anda kurang beruntung, kalimat itu mungkin saja sering anda dengar. Lalu terbayang dipikiran anda, kalimat yang terlontar itu merupakan wujud simpati seseorang terhadap pihak yang sedang sial, gagal mendapatkan uang jutaan rupiah atau mungkin gagal mendapatkan sesuatu yang sebenarnya sudah digenggaman tangan namun naas terlepas dan menguap.

Selama berabad-abad keyakinan tentang keberuntungan telah ada. Bahkan kepercayaan tentang keberuntungan tetap hidup sampai sekarang.

Apa bedanya dahulu dengan sekarang? Masuknya agama sebagai pentunjuk hidup sebagian masyarakat telah mengubah makna keberuntungan yang identik dengan mitos, pagan atau takhayul menjadi lebih realistis dan logis. Ibarat hukum sebab akibat, siapa yang berbuat maka dialah yang menuai. Seseorang yang belum beruntung berarti dirinya harus lebih ekstra kerja keras atau lebih giat lagi berusaha.

Lantas bagaimana cara untuk membuka jalan keberuntungan anda? Pertama yang dilakukan, pahami bahwa hidup merupakan anugerah. Sebuah studi di AS mengungkap sebagian masyarakat merasa beruntung karena mereka memaksimakan potensi yang dimiliki, membuat target yang hendak dicapai dengan disertai harapan positif dan mengadopsi sifat kesabaran.

Cara yang kedua, sesorang yang beruntung merupakan sosok yang membuka pikiran untuk hal apapun. Sebagai contoh, sebuah riset pernah dilakukan untuk menguji seberapa beruntung seseorang dalam menebak jumlah foto yang terdapat dalam sebuah surat kabar.

Hasilnya, sosok yang tidak beruntung menghabiskan waktu 2 menit sedangkan sosok yang beruntung menghabiskan waktu 1 menit. Mengapa bisa demikian?

Pada sosok yang beruntung dia cukup mencari halaman dua yang memiliki keterangan jumlah foto yang ada. Sebaliknya, sosok yang beruntung harus melihat semua halaman. Kebanyakan orang yang tidak beruntung disebabkan mereka tidak memanfaatkan kesempatan lantaran terlalu sibuk dengan hal lain. Sebaliknya orang yang beruntung justru lebih peka.

Hal lain yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi sosok yang beruntung adalah ketika mereka membuat putusan yang penting, buatlah rute perjalanan yang tepat,  bertemu dan bertanya pada orang yang berkapasitas. Ini ibarat seseorang memiliki kebun apel.

Pada awalnya mungkin anda tidak akan peduli dengan bagian mana yang anda akan petik. Lama kelamaan, anda mulai kesulitan. Jika sudah demikian, anda sebaiknya mencari bagian baru dari kebun. Dengan cara itu, peluang anda mendapatkan apel semakin besar.

Cara ketiga adalah bersyukur. Seseorang yang beruntung adalah sosok yang tidak pernah puas namun tetap bersyukur dengan hasil yang diperoleh. Sebagai contoh, seorang atlet yang beruntung tengah mengikuti olimpiade. Dikesempatan itu ia memperoleh medali perunggu. Dia tidak merasa puas namun begitu bahagia karena memperoleh medali perunggu.

Mengapa begitu? Pada kesempatan berikutnya atlet yang semula mendapat perunggu masih berpotensi mendapatkan medali emas. Sebaliknya, atlet yang kurang beruntung cenderung puas dengan medali perunggu yang diperoleh.

Contoh lainnya, ketika anda berada di bank. Tanpa diduga ada perampok yang masuk ke dalam bank. Perampok itu kemudian menembak lengan anda. Bagaimana sikap orang yang beruntung?

Sosok yang beruntung pada pristiwa itu mengatakan dirinya bersyukur hanya tertembak bagi lengan. Sementara sosok yang tidak beruntung akan mengatakan,"Hari yang burukm,". Dua contoh diatas bila dirujuk pada ilmu psikolog merupakan konsep berpikir faktual.

Bagaimana, tertarik menerapkan? Semoga anda termasuk orang yang beruntung.

Sumber: Republika.co.id  http://www.republika.co.id/

Leak Dalam Kepercayaan Budaya Masyarakat Bali

Posted Senin, 27 Desember 2010 by geg iyan
Misteri Leak

Leak merupakan suatu ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali.
Pada zaman sekarang ini orang bertanya-tanya apa betul leak itu ada?, apa betul leak itu menyakiti? Secara umum leak itu tidak menyakiti, leak itu proses ilmu yang cukup bagus bagi yang berminat. Karena ilmu leak juga mempunyai etika-etika tersendiri.
Tidak gampang mempelajari ilmu leak. Dibutuhkan kemampuan yang prima untuk mempelajari ilmu leak.
Di masyarakat sering kali leak dicap menyakiti bahkan bisa membunuh manusia, padahal tidak seperti itu.
Ilmu leak juga sama dengan ilmu yang lainnya yang terdapat dalam lontar-lontar kuno Bali.
Dulu ilmu leak tidak sembarangan orang mempelajari, karena ilmu leak merupakan ilmu yang cukup rahasia sebagai pertahanan serangan dari musuh.
Orang Bali Kuno yang mempelajari ilmu ini adalah para petinggi-petinggi raja disertai dengan bawahannya.
Tujuannya untuk sebagai ilmu pertahanan dari musuh terutama serangan dari luar.
Orang-orang yang mempelajari ilmu ini memilih tempat yang cukup rahasia, karena ilmu leak ini memang rahasia.
Jadi tidak sembarangan orang yang mempelajari.
Namun zaman telah berubah otomatis ilmu ini juga mengalami perubahan sesuai dengan zamannya.
Namun esensinya sama dalam penerapan. Yang jelas ilmu leak tidak menyakiti.
Yang menyakiti itu ilmu teluh atau nerangjana, inilah ilmu yang bersifat negatif, khusus untuk menyakiti orang karena beberapa hal seperti balas dendam, iri hati, ingin lebih unggul, ilmu inilah yang disebut pengiwa.
Ilmu pengiwa inilah yang banyak berkembang di kalangan masyarakat seringkali dicap sebagai ilmu leak.
Seperti yang dikatakan diatas leak itu memang ada sesuai dengan tingkatan ilmunya termasuk dengan endih leak.
Endih leak ini biasanya muncul pada saat mereka lagi latihan atau lagi bercengkrama dengan leak lainnya baik sejenis maupun lawan jenis.
Munculnya endih itu pada saat malam hari khususnya tengah malam.
Harinya pun hari tertentu tidak sembarangan orang menjalankan untuk melakukan ilmu tersebut.
Mengapa ditempat angker?
Ini sesuai dengan ilmu leak dimana orang yang mempelajari ilmu ini harus di tempat yang sepi, biasanya di kuburan atau di tempat sepi.
Endih ini bisa berupa fisik atau jnananya (rohnya) sendiri, karena ilmu ini tidak bisa disamaratakan bagi yang mempelajarinya.
Untuk yang baru-baru belajar, endih itu adalah lidahnya sendiri dengan menggunakan mantra atau dengan sarana.
Dalam menjalankan ilmu ini dibutuhkan sedikit upacara.
Sedangkan yang melalui jnananya (rohnya), pelaku menggunakan sukma atau intisari jiwa ilmu leak.
Sehingga kelihatan seperti endih leak, padahal ia diam di rumahnya. Yang berjalan hanya jiwa atau suksma sendiri.
Bentuk endih leak ini beraneka ragam sesuai dengan tingkatannya.
Ada seperti bola, kurungan ayam, tergantung pakem (etika yang dipakai).
Ilmu ini juga memegang etika yang harus dipatuhi oleh penganutnya.
Endih leak ini tidak sama dengan sinar penerangan lainnya, kalau endih leak ini biasanya tergantung dari yang melihatnya.
Kalau yang pernah melihatnya, endih berjalan sesuai dengan arah mata angin, endih ini kelap-kelip tidak seperti penerangan lainnya hanya diam.
Warnanya pun berbeda, kalau endih leak itu melebihi dari satu warna dan endih itu berjalan sedangkan penerangan biasanya warna satu dan diam.
Karena endih leak ini memiliki sifat gelombang elektromagnetik mempunyai daya magnet.
Ilmu leak tidak menyakiti.
Orang yang kebetulan melihatnya tidak perlu waswas.
Bersikap sewajarnya saja.
Kalau takut melihat, ucapkanlah nama nama Tuhan.
Endih ini tidak menyebabkan panas.
Dan endih tidak bisa dipakai untuk memasak karena sifatnya beda.
Endih leak bersifat niskala, tidak bisa dijamah.